Minggu, 20 Desember 2009

CARA MENGANALISA SPSS

Buat data variabel view yaitu x dan y lalu isi data view sebagai contoh buat 30 data lalu pilih analisis klik regression pilih linier masukan y ke dependent dan x ke indepent lilu klik ok maka regresi linier ( y= konstan+x).Buat data baru misal x2 yang artinya x.x lalu pilih transform compute klik target variabel di isi dengan x2 pada numeric masukan x.x(x*x) klik ok maka regresi linier [y=konstan+(b.x)+c.x2)].Buat data baru lagi x3 yang artinya x.x.x lalu pilih transform compute klik target variabel di isi dengan x3 pada numeric masikan x.x.x(x*x*x)klik ok maka regresi linier [y=A+BX+CX2+DX3].

Rabu, 04 November 2009

MAKHLUK HIDUP


Ciri-Ciri Makhluk Hidup Seperti Manusia, Hewan Dan Tumbuhan - Syarat Mahluk / Benda Hidup Biologi
Wed, 08/08/2007 - 10:32am — godam64
Untuk dikatakan sebagai benda hidup, makhluk hidup atau organisme bernyawa diperlukan pemenuhan ciri-ciri sebagai berikut di bawah ini :
1. Terdapat Protoplasma
Protoplasma merupakan suatu bagian yang terdiri atas bah an yang kompleks dan terlindung dengan baik. Protoplasma biasa dikenal dengan sebutan sel. Berbeda dengan benda tak hidup atau benda mati yang tidak memiliki protoplasma. Lihat saja batu atau komputer yang tidak memiliki protoplasma atau sel, sehingga disebut dengan benda mati.
2. Mempunyai Bentuk dan Ukuran
Makhluk hidup dapat dikenali ciri khas yang menempel padanya dengan melihat bentuknya. Antara jenis mahluk hidup yang satu dengan yang lain memiliki perbedaan baik dalam ukuran maupun bentuknya. Tengok saja antara pohon jamblang dengan pohon teh, pasti terlihat jelas bedanya.
3. Melakukan Aktivitas-Aktifitas Kehidupan :
- Makan
Semua benda hidup membutuhkan asupan bahan makanan yang berasal dari luar tubuh untuk kemudian diproses menjadi energi atau tenaga bagi tubuh.
- Tumbuh Dan Berkembang
Orang, Binatang dan Tumbuh-Tumbuhan ketika baru lahir atau tumbuh ukurannya akan lebih kecil dan biasanya akan berkembang menjadi lebih besar menyerupai induknya.
- Berkembang Biak
Makhluk hidup yang tidak mampu berkembangbiak menghasilkan keturunan akan punah dan musnah di makan waktu. Oleh sebab itu makhluk hidup memiliki cara masing-masing untuk dapat memperbanyak diri untuk mempertahankan keberadaan di dunia.
- Melakukan Adaptasi
Semua makhluk hidup perlu melakukan penyesuain diri dengan fungsi tubuh dan lingkungan sekitar ekosistem, habitat tempat tinggalnya untuk dapat bertahan hidup dengan lebih baik dan mudah. Contohnya seperti hewan gurun yang tahan panas, bunglong bisa berubah warna, dan lain sebagainya.
- Memiliki Sistem Transportasi
Untuk menyampaikan zat ke bagian-bagian yang membutuhkan.
- Dapat Bergerak
Manusia dan hewan memerlukan kegiatan dengan menggerakkan anggota tubuh untuk berbagai keperluan seperti jalan, makan, menggaruk, berkedip, dan sebagainya. Untuk tumbuhan tidak semuanya dapat melakukan pergerakan. Kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsangan dari lingkungan disebut dengan istilah iritabilita.
- Metabolisme
Metabolisme adalah aktifitas fisika atau kimia yang terjadi di dalam tubuh baik secara anabolisme maupun katabolisme.
- Sistem Regulasi
Pengertian arti definisi sistem regulasi adalah aturan sistem yang ada di dalam tubuh makhluk hidup untuk dapat hidup seimbang, serasi dan selaras.

ALAT PERTANIAN

Cangkul adalah satu jenis alat tradisional yang digunakan dalam pertanian. Cangkul digunakan untuk menggali ataupun untuk meratakan tanah. Cangkul masih digunakan sehingga masa ini untuk menjalankan kerja-kerja menggali yang ringan di kebun ataupun di sawah. Kerja-kerja yang lebih berat biasanya dilakukan menggunakan jentera berat.

Bentuk mata cangkul seakan-akan bentuk mata beliung dengan pemegang (hulu) yang diperbuat daripada kayu. Tetapi mata cangkul lebih lebar berbanding dengan mata beliung. Biasanya hulu atau pemegang ini lurus, tetapi ada juga jenis pemegang yang bengkok sedikit. Mata cangkul biasanya dibuat daripada besi.

Jenis-jenis cangkul termasuklah cangkul betul (cangkul lurus) dan cangkul burung.

UDARA

Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% wap air, karbon dioksida, dan gas-gas lain. Kandungan udara juga bertukar dengan ketinggian.

Apabila hidupan bernafas, kandungan oksigen berkurangan sementara kandungan karbon dioksida bertambah. Ketika tumbuhan menjalani sistem fotosintesis, oksigen kembali dibebaskan.

Di antara gas-gas yang membentuk udara adalah seperti berikut:

* Helium
* Nitrogen
* Oksigen
* Karbon dioksida

Biofertilizer

Petani organik sangat menghindari pemakaian pupuk kimia. Untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman, petani organik mengandalkan kompos sebagai sumber utama nutrisi tanaman. Sayangnya kandungan hara kompos rendah. Kompos matang kandungan haranya kurang lebih : 1.69% N, 0.34% P2O5, dan 2.81% K. Dengan kata lain 100 kg kompos setara dengan 1.69 kg Urea, 0.34 kg SP 36, dan 2.18 kg KCl. Misalnya untuk memupuk padi yang kebutuhan haranya 200 kg Urea/ha, 75 kg SP 36/ha dan 37.5 kg KCl/ha, maka membutuhkan sebanyak 22 ton kompos/ha. Jumlah kompos yang demikian besar ini memerlukan banyak tenaga kerja dan berimplikasi pada naiknya biaya produksi.

Mikroba-mikroba tanah banyak yang berperan di dalam penyediaan maupun penyerapan unsur hara bagi tanaman. Tiga unsur hara penting tanaman, yaitu Nitrogen (N), fosfat (P), dan kalium (K) seluruhnya melibatkan aktivitas mikroba. Hara N tersedia melimpah di udara. Kurang lebih 74% kandungan udara adalah N. Namun, N udara tidak dapat langsung dimanfaatkan tanaman. N harus ditambat oleh mikroba dan diubah bentuknya menjadi tersedia bagi tanaman. Mikroba penambat N ada yang bersimbiosis dan ada pula yang hidup bebas. Mikroba penambat N simbiotik antara lain : Rhizobium sp yang hidup di dalam bintil akar tanaman kacang-kacangan ( leguminose ). Mikroba penambat N non-simbiotik misalnya: Azospirillum sp dan Azotobacter sp. Mikroba penambat N simbiotik hanya bisa digunakan untuk tanaman leguminose saja, sedangkan mikroba penambat N non-simbiotik dapat digunakan untuk semua jenis tanaman.

Mikroba tanah lain yang berperan di dalam penyediaan unsur hara adalah mikroba pelarut fosfat (P) dan kalium (K). Tanah pertanian kita umumnya memiliki kandungan P cukup tinggi (jenuh). Namun, hara P ini sedikit/tidak tersedia bagi tanaman, karena terikat pada mineral liat tanah. Di sinilah peranan mikroba pelarut P. Mikroba ini akan melepaskan ikatan P dari mineral liat dan menyediakannya bagi tanaman. Banyak sekali mikroba yang mampu melarutkan P, antara lain: Aspergillus sp, Penicillium sp, Pseudomonas sp dan Bacillus megatherium. Mikroba yang berkemampuan tinggi melarutkan P, umumnya juga berkemampuan tinggi dalam melarutkan K.

Kelompok mikroba lain yang juga berperan dalam penyerapan unsur P adalah Mikoriza yang bersimbiosis pada akar tanaman. Setidaknya ada dua jenis mikoriza yang sering dipakai untuk biofertilizer, yaitu: ektomikoriza dan endomikoriza. Mikoriza berperan dalam melarutkan P dan membantu penyerapan hara P oleh tanaman. Selain itu tanaman yang bermikoriza umumnya juga lebih tahan terhadap kekeringan. Contoh mikoriza yang sering dimanfaatkan adalah Glomus sp dan Gigaspora sp.

Beberapa mikroba tanah mampu menghasilkan hormon tanaman yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Hormon yang dihasilkan oleh mikroba akan diserap oleh tanaman sehingga tanaman akan tumbuh lebih cepat atau lebih besar. Kelompok mikroba yang mampu menghasilkan hormon tanaman, antara lain: Pseudomonas sp dan Azotobacter sp.

Mikroba-mikroba bermanfaat tersebut diformulasikan dalam bahan pembawa khusus dan digunakan sebagai biofertilizer. Hasil penelitian yang dilakukan oleh BPBPI mendapatkan bahwa biofertilizer setidaknya dapat mensuplai lebih dari setengah kebutuhan hara tanaman. Biofertilizer yang tersedia di pasaran antara lain: Emas, Rhiphosant, Kamizae, OST dan Simbionriza.

Selasa, 03 November 2009

Terima Kasih, Petani Pahlawan Pangan
Sumber Berita : Tim Media


TEGAL - “Berkat panduan dari penyuluh, panen padi saya kali ini lebih baik. Bisa 9 ton lebih per hektarnya," ungkap seorang petani peserta sekolah lapang pola pertanian terpadu (SL-PTT) di Indramayu kepada Menteri Pertanian Ir. H. Suswono MMA, Sabtu (31/1).

Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Indramayu-Cirebon-Tegal tanggal 31 Oktober – 1 Nopember 2009 dalam kerangka penyerahan bantuan dana PUAP, LM3 dan SMD, Mentan menyempatkan singgah dan berdialog dengan para petani peserta SL-PTT di Indramayu. Dari dialog ini diperoleh informasi bahwa kemarau tidak terlalu berpengaruh pada hasil panen padi di sana. Bahkan sejumlah petani mengaku panen dalam kemarau tahun ini masih lebih baik dari tahun sebelumnya.

Menjelang musim kemarau, BMG pernah meramal bahwa El Nino kemungkinan akan melanda Indonesia. Kemarau panjang diperkirakan akan menerjang dan mengancam target produksi pertanian Indonesia. Ada pihak yang pesimis dan mengatakan bahwa produksi pangan tahun 2009 mungkin akan merosot. Beberapa pihak mulai kasak-kusuk dengan melontarkan wacana perlunya penjajakan impor beras.

Namun, Deptan tetap kokoh menolak wacana impor beras. Jajaran Deptan optimis target produksi 63 juta ton padi masih bisa dicapai. Dampak El Nino, kalau benar hadir, sudah diantisipasi dengan program adaptasi dan mitigasi antara lain dengan mempercepat pola musim tanam serta menggalakkan penanaman padi berumur genjah.


Optimisme itu pun terjawab. Memasuki bulan Nopember 2009, BPS merilis data terbaru produksi pangan nasional dengan basis angka ramalan (ARAM) III. Menurut BPS, produksi padi nasional tahun 2009 diperkirakan mencapai 63,84 juta ton GKG atau naik sekitar 5,83% dari produksi tahun sebelumnya (60,32 juta ton GKG.

Kenaikan 5,83% merupakan capaian terbesar dalam dua dekade terakhir. Capaian ini juga memperpanjang rekor pertanian Indonesia. Bahwa dalam tiga tahun berturut-turut, petani Indonesia berhasil memecahkan rekor pertumbuhan produksi padi nasional. Lihat table dan grafis berikut:

Tahun Volume Produksi (juta ton) Pertumbuhan Produksi (%)

2005

54,15

0,12

2006

54,45

0,56

2007

57,16

4,96

2008

60,32

5,54

2009

63,84

5,83*

Sumber: BPS, *Angka Ramalan (ARAM) III


Kabar menggemberikan juga datang dari ARAM III produksi jagung dan kedelai. Menurut BPS, produksi jagung 2009 diperkirakan mencapai 17,66 juta ton pipilan kering atau naik sekitar 8,22% dibanding capaian tahun 2008 (16,3 juta ton). Sedang ARAM III untuk produksi kedelai mencapai 966.470 ton atau naik sekitar 24,59% dari angka tahun sebelumnya (924.511).

"Alhamdulillah. Angka-angka itu cukup membesarkan hati. Dengan dasar itu, saya optimis swasembada beras dan jagung bisa berkelanjutan," kata Mentan Suswono. Tadinya, banyak pihak cemas El Nino bisa menjadi musibah bagi pertanian. "Sekarang kita melihat tanda-tanda baik bahwa isu El-Nino itu kini bisa membawa berkah," tegas alumni sosial ekonomi peternakan IPB 1984 dan Magister Manajemen Agribisnis 2004 ini.

Putra Tegal kelahiran 20 April 2009 itu percaya, anomali atau perubahan iklim bisa diredam dampaknya antara lain melalui program antisipasi serta sentuhan teknik adaptasi dan mitigasi yang pas. "Dengan perencanaan yang tepat dan mendayagunakan hasil riset dan inovasi teknologi, insya Allah, selalu ada solusi untuk masalah apa pun," tegas Mentan.

Angka-angka pertumbuhan produksi yang lumayan tinggi itu tentu merupakan buah dari kerja keras banyak pihak. Khususnya para petani, penyuluh, dan aparat pertanian di daerah maupun pusat. Atas nama pemerintah, Mentan Suswono menyampaikan apresiasi yang tinggi. "Terima kasih, petani Indonesia. Terima kasih, pahlawan pangan!."(dj)